Let the story begin !
Ini adalah cerita tentang saat aku bertemu pertama kali dengan sosok yang tanpa sadar memikat hatiku.
Cerita ini dimulai pada saat kelas 5 SD...
Saat itu belum seperti saat ini, anak2 kecil seperti kami hanya berlarian kesana kemari untuk bermain tanpa gadget seperti saat ini.
saat itu, adalah hari permulaan kami mulai masuk dikelas 5 SD. Sebagai anak mama yang baik, aku pergi kesekolah sambil berpikir bahwa akan banyak hal yang membosankan yang akan terjadi selama hari pertama masuk sekolah. Mulai dari desak-desakan untuk melihat kami ditempatkan dikelas mana, belum lagi termasuk kalau wali kelasnya adalah guru killer.
"ADUH MATI GW KALO DPT GURU KILLER" kataku dalam hati :'(
dan memang benar suasana papan pengumuman saat itu sangat ramai seperti orang sedang mengantri sembako dipasar... Anehnya yang membuat ramai itu adalah para orang tua bukan para murid. Memang, kebanyakan waktu itu anak-anak diam sementara orang tua berusaha melihat kelas anak mereka. Aku? Mama Papaku tidak pernah datang kesekolah kecuali pada saat rapotan, terlihat seperti orang tua yang membiarkan anaknya maju ke medan sendiri untuk pertama kali, namun bagiku itu adalah hal yang sudah biasa. hampir 3 tahun sudah aku melakukan hal yang sama seperti yang saat ini aku lakukan.
Aku menyelip diantara kerumunan orang tua - orang tua ganas dan melihat dimana kelasku.
"5D ya?" gumamku sambil meninggalkan kerumunan itu dan segera pergi ke kelasku untuk melihat siapa teman yang bersamaku.
tak lama sesudah itu bel berbunyi dan aku pun cepat cepat masuk kelas. Tak lama sesudah itu wali kelas kami pun masuk ke kelas kami.
"NAH, IYA KAN DAPET GURU YANG SEREM" gumamku pada teman yang duduk sebangku denganku waktu itu.
Pagi itu kami memulai dengan perkenalan singkat dan sedikit penjelasan akan ada apa saja di tahun tersebut. tentu saja kami mendengarkannya dengan baik. Pada akhirnya tiba saat-saat paling menggetarkan pada saat kelas baru.
"Anak-anak, sekarang ibu akan menentukan tempat duduk kalian ya, ayo semua kedepan dulu" kata ibu guru.
waktu itu banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benakku.
"nanti orang sebelahku kayak apa ya ?"
"jangan jangan sebelahku malas, jadi apa aku nanti ?"
"kalau sebelahku perempuan, gimana nanti ?"
Waktu itu paling aku paling anti duduk disebelah perempuan. Bukan karena aku ada trauma atau dendam kesumat sama kaum wanita, itu cuma karena rasa maluku yang super tinggi saat itu. Aku sendiri sangat heran kenapa aku dulu seperti itu.
dan akhirnya namaku pun dipanggil dan hal yang paling kutakutkan terjadi. Aku duduk disebelah cewek yang bahkan aku gak kenal ataupun liat itu siapa. dan pada akhirnya aku memberanikan untuk kenalan.
"Namaku Hau, Panggil aj Hau." kataku sambil berjabat tangan pada rekan sebangkuku.
"Aku, Ako, Salam kenal juga Hau." kata perempuan itu sambil menjabat tanganku.
Demikian pertemuan pertama kami sebagai teman sebangku akan memulai kisah yang akan berlangsung 2 tahun lamanya...
Read More »